A. Perkembangan Masa
Anak- Anak Awal
Masa anak- anak
awal (p1rasekolah) berlangsung dari umur 2 tahun sampai 6 tahun, beberapa ciri
perkembangan pada masa ini adalah:
1.
Perkembangan fisik
Selama masa anak-anak
awal, pertumbuhan fisik berlangsung lambat di bandingkan dengan tingkat
pertumbuhan selama masa bayi. Pertumbuhan fisik yang lambat ini berlangsung
sampai mulai munculnya tanda-tanda pubertas, yakni kira-kira 2 tahun menjelang
anak matang secara seksual dan pertumbuhan fisik kembali berkembang pesat, antara lain:
a. Tinggi dan berat
Selama masa anak-anak
awal, tinggi rata-rata anak bertumbuh 2,5 inci dan berat bertambah antara 2,5
hingga 3,5 Kg setiap tahunnya. Pada usia 3 tahun, tinggi anak sekitar 38 inci
dan beratnya sekitar 16,5 Kg. Pada usia 5 tahun, tinggi anak mencapai 43,6 inci
dan beratnya 21,5 Kg (Mussen, Conger & kagan, 1969).
b.
Perkembangan otak
Di antara
perkembangan fisik yang sangat penting selama masa anak-anak awal ialah
perkembangan otak dan sistem saraf yang berkelanjutan. Meskipun otak terus
bertumbuh pada masa awal anak- anak, namun pertumbuhannya tidak sepesat pada
masa bayi. Pada saat bayi mencapai usia 2 tahun, ukuran otaknya rata-rata 75%
dari otak orang dewasa, dan pada usia 5 tahun, ukuran otaknya telah mencapai
sekitar 90% otak orang dewasa (Yeterian & Pandya, 1988).
Pertumbuhan otak
selama awal masa anak-anak disebabkan oleh pertambahan jumlah dan ukuran urat
saraf yang berujung di dalam dan di antara daerah-daerah otak. Ujung-ujung urat
saraf itu terus bertumbuh setidak-tidaknya hingga masa remaja. Beberapa
pertambahan ukuran otak juga disebabkan oleh pertambahan myelination,yaitu
suatu proses dimana sel-sel urat saraf ditutup dan disekat dengan suatu lapisan
sel-sel lemak.
c.
Perkembangan motorik
Dengan bertambah matangnya perkembangan otak yang
mengatur sistem syaraf-otot (neuromuskuler) memungkinkan anak-anak usia ini
lebih lincah dan aktif bergerak. Dengan meningkatnya usia nampak perubahan dari
gerakan kasar mengarah kearah gerakan yang lebih halus yang memerlukan
kecermatan dan kontrol otot-otot yang lebih halus serta koordinasi.
Keterampilan dan koordinasi gerakan harus dilatih dalam hal kecepatannya dan
keluwesannya.
2.
Perkembangan Kognitif
a.
Perkembangan kognitif
menurut teori Piaget
Secara garis besar, piaget mengelompokan tahap-tahap
perkembangan kognitif seorang anak menjadi empat tahap: tahap
sensorimotor, tahap praoperasi, tahap opera konkret, dan tahap operasi formal.
Tahap sensorimotor lebih ditandai dengan pemikiran anak berdasarkan tindakan
indrawinya.Tahap praoperasi diwarnai dengan mulai digunakannya simbol-simbol
untuk menghadirkan suatu benda atau pemikiran, khususnya penggunaan bahasa.
Tahap operasi konkret di tandai dengan penggunaan aturan logis yang jelas.
Tahap operasi formal dicirikan dengan pemikiran abstrak, hipotesis, deduktif,
serta induktif.
Tahap-tahap diatas saling berkaitan. Urutan
tahap-tahap tidak dapat ditukar atau dibalik, karena tahap sesudahnya
mengandaikan terbentuknya tahap sebelumnya. Tetapi, tahun terbentuknya tahap
tersebut dapat berubah-ubah menurut situasi seseorang. Seseorang dapat mulai
tahap operasi formal pada umur 11 tahun, sedangkan orang lain baru mulai tahap
yang sama pada umur 15 tahun. Perbedaan antara tahap sangat besar karena ada perbedaan
kualitas pemikiran yang lain. Meskipun demikian, unsur dari perkembangan
sebelumnya tetap tidak dibuang. Jadi, ada kesinambungan dari tahap ke tahap,
walaupun ada juga perbedaan yang sangat mencolok.
b.
Persepsi visual
Kematangan penglihatan juga meningkat pada usia
prasekolah dan otot-otot mata sudah berkembang di akhir usia prasekolah. Hal
ini memungkinkan anak menggerakan matanya untuk melihat sederetan huruf-huruf,
memusatkan penglihatan dan mempertahankan perhatiannya untuk jangka waktu cukup lama.
c.
Perkembangan Memori
Dibandingkan dengan bayi, mengukur memori anak-anak
jauh lebih mudah, karena anak-anak telah dapat memberikan reaksi secara
verbal. Berikut ini akan diuraikan beberapa komponen penting dari memori
anak-anak usia pra sekolah, terutama memori jangka pendek dan jangka panjang.
1) Memori jangka pendek
Dalam memori jangka
pendek, individu menyimpan informasi selama 15 hingga 30 detik, dengan asumsi
tidak ada latihan atau pengulangan. Memori jangka pendek ini sering di
ukur dalam rentang memori, yaitu jumlah item yang dapat diulang kembli dengan
tepat sesudah satu penyajian tunggal. Materi yang dipakai merupakan rangkaian
urutan yang tidak berhubungan satu sama lain berupa angaka, huruf, atau simbol.
Tes rentang memori pada umumnya dimasukan kedalam tes intelegensi yang
dibakukan item-itemnya. Dengan menggunakan tes ini, terbukti bahwa rentang
memori meningkat bersamaan dengan tumbuhnya anak menjadi lebih besar.
2)
Memori jangka panjang
Dalam studi yang
dilakukan oleh Brown dan Scout, terlihat bahwa anak usia 4 tahun mencapai
ketepatan 75% dari waktunya dalam merekognisi gambar-gambar yang telah
diperlihatkan satu minggu sebelumnya. Beberapa studi juga menunjukan bahwa
anak-anak memiliki memori rekognisi yang baik sekalipun telah mengalami
penundaan untuk jangka waktu yang lama.
d.
Perkembangan Atensi
Atensi pada anak
telah berkembang pada masa bayi. Aspek-aspek atensi yang berkembang selama masa
bayi ini memiliki arti yang sangat penting selama tahun-tahun pra sekolah.
Penelitian telah menunjukan bahwa hilangnya atensi ( habituation) dan
pulihnya atensi ( dishabituation) bila diukur pada 6 bulan
pertama masa bayi, berkaitan dengan tingginya kecerdasan pada tahun-tahun pra
sekolah.
e.
Perkembangan Metakognitif
Sebagai anak yang
mulai tumbuh menjadi lebih besar, mereka berusaha mengetahui tentang
pengetahuannya sendiri, tentang bagaimana belajar, dan mengingat
situasi-situasi yang dialami setiap hari, dan bagaimana seseorang dapat
meningkatkan penilaian kognitif mereka, para ahli psikologi menyebut tipe
pengetahuan ini dengan metakognitif, yaitu pengetahuan tentang kognisi. Menurut
Margaret W. Matlin (1994), metakognitif adalah “ knowledge and
awareness about cognitive processes-or our thoughts about thinking”. jadi
yang dimaksud dengan metakognitif adalah pengetahuan dan kesadaran tentang
proses kognisi atau tentang pemikiran kognitif.
f.
Perkembangan bahasa
Dalam pembahasan
tentang perkembangan kognitif diatas telah disinggung dalam fase prakonseptual,
seiring dengan kemunculan simbolis, anak-anak mengalami perkembangan bahasa
yang pesat. Perkembangan bahasa yang cepat ini dianggap sebagai hasil
perkembangan simbolisasi. Dengan demikian pada masa ini anak-anak telah
mengalami sejumlah nama-nama dan hubungan antara simbol-simbol. Ia juga dapat
membedakan berbagai benda disekitarnya serta melihat hubungan fungsional antara
benda-benda tersebut.
3.
Perkembangan Psikososial
Disamping
perkembangan fisik dan kognitif sebagaimana telah di bicarakan di atas, masa
awal anak-anak juga ditandai dengan perkembangan psikososial yang cukup pesat.
Perkembangan psikososial yang terjadi pada masa awal anak-anak, diantaranya
hubungan dengan orang lain (orang tua & teman sebaya), bermain dan
perkembangan moral.
a.
Hubungan dengan orang tua
Sejumlah ahli mempercayai bahwa kasih sayang orang tua
atau pengasuhnya selama beberapa tahun pertama kehidupan merupakan kunci utama
perkembangan sosial anak, meningkatkan kemungkinan anak memiliki kompetensi
secara sosial dan penyesuaian diri yang baik pada tahun-tahun prasekolah dan
sesudahnya.
b.
Hubungan dengan teman sebaya
Salah satu fungsi
terpenting teman sebaya adalah sebagai sumber informasi dan bahan pembanding di
luar lingkungan keluarga.Melalui teman anak memperoleh umpan balik tentang
kemampuan yang dimilikinya.
c.
Bermain
Bermain merupakan hal
yang essensial bagi kesehatan anak. Adapun manfaat bermain adalah:
1) Meningkatkan
kerjasama, tanggung jawab.
2)
Menghilangkan ketegangan
3)
Meningkatkan perkembangan kognitif
4)
Meningkatkan eksplorasi
5)
Memperluas kesempatan bagi anak untuk mengobrol dan
berinteraksi dengan teman sebaya.
d.
Perkembangan Moral
Perkembangan moral
adalah berkaitan dengan aturan atau konvensi tentang apa yang seharusnya
dilakukan oleh manusia dalam interaksinya dengan orang lain. Seseorang ketika
dilahirkan tidak memiliki moral, tetapi dalam dirinya terdapat potensi moral
yang siap untuk dikembangkan. Karena itu, melalui pengalamannya berinteraksi
dengan orang lain, individu belajar memahami tentang perilaku mana yang baik,
yang boleh dikerjakan dan tingkah laku mana yang buruk, yang tidak boleh
dikerjakan.
Teori belajar sosial
melihat tingkah laku moral sebagai respon atas stimulus. Dalam hal ini,
proses-proses penguatan, penghukuman, dan peniruan digunakan untuk menjelaskan
perilaku moral.Perkembangan moral pada anak dapat berlangsung melalui beberapa
cara yaitu, Pendidikan langsung, baik oleh orang tua, guru atau orang dewasa
lainnya. Identifikasi, dengan cara meniru tingkah laku moral seseorang yang
menjadi idolanya. Proses coba-coba (trial dan error), yaitu mengembangkan
tingkah laku moral secara coba-coba.
B.
Perkembangan Masa Anak- Anak Akhir
Masa anak
akhir (Late childhood) berlangsung
pada usia 6 tahun hingga tiba saatnya individu menjadi matang secara seksual. Pada masa awal
dan masa akhir anak-anak ditandai oleh kondisi yang sangat mempengaruhi
perkembangan sosial anak. Masa ini merupakan tahap terpenting bagi anak-anak
untuk mengembangkan aspek-aspek yang ada pada dirinya seperti aspek afektif,
kognitif, psikomotorik, maupun aspek psikososial untuk menyongsong ke masa
remaja.
Permulaan masa ana akhir ditandai dengan masuknya anak ke kelas satu
Sekolah Dasar. Bagi sebagian besar anak, hal ini merupakan perubahan besar dalam pola
kehidupannya, juga bagi yang pernah mengalami situasi Pra Sekolah. Sementara
untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan dan harapan bagi sebagian anak terasa
sulit, karena kebanyakan anak berada dalam keadaan tidak seimbang, anak
mengalami gangguan emosional, sehingga sulit untuk dapat bekerja sama. Oleh
karena itu, masuk kelas satu merupakan peristiwa penting yang sangat menentukan
bagi perkembangan sosialnya sehingga dapat mengakibatkan perubahan dalam sikap,
prilaku dan nilai bagi anak.
Tibanya masa anak akhir sulit untuk diketahui secara tepat kapan periode
ini berakhir, karena kematangan seksual sebagai kriteria yang digunakan untuk
memisahkan masa anak-anak dan pubertas timbulnya tidak selalu sama pada setiap
anak. Salah satu penyebabnya adalah karena perbedaan kematangan seksual. Secara
umum anak perempuan masa anak akhir berlangsung antara usia 6 - 13 tahun,
artinya memiliki rentang waktunya sekitar 7 tahun. Sedangkan bagi anak
laki-laki berlangsung antara 6 – 16 tahun yang berarti memiliki rentang waktu
sekitar 8 tahun. Perkembangan
Fisik pada Masa Kanak-kanak Akhir:
a. Tinggi
Kenaikan tinggi pertahun
adalah 2 sampai 3 inchi. Rata-rata anak perempuan sebelas tahun mempunyai
tinggi badan 58 inchi dan anak laki-laki 57,5 inchi.
b. Berat
Kenaikan berat lebih
bervariasi daripada kenaikan tinggi, berkisar antara 3-5 pon per tahun.
Rata-rata anak perempuan sebelas tahun mempunyai berat 88,5 pon dan anak
laki-laki 85,5 pon.
c. Perbandingan tubuh
Beberapa perbandingan wajah
yang kurang baik menghilang dengan bertambah besarnya mulut dan rahang, dahi
melebar dan merata, bibir semakin berisi, hidung menjadi lebih besar dan lebih
berbentuk. Badan memanjang dan menjadi lebih langsing, leher menjadi lebih
panjang, dada melebar, perut tidak buncit, lengan dan tungkai memanjang, dan
tangan dan kaki dengan lambat tumbuh membesar.
d. Kesederhanaan.
Pebandingan tubuh yang kurang
baik yang sangat mencolok pada masa akhir kanak-kanak menyebabkan meningkatnya
kesederhanaan pada saat ini. Disamping itu, kurangnya perhatian terhadap
penampilan dan kecenderungan untuk berpakaian seperti teman-teman tanpa
memperdulikan pantas tidaknya, juga menambah kesederhanaan.
e. Perbandingan otot lemak
Selama akhir masa kanak-kanak,
jaringan lemak berkembang lebih cepat daripada jaringan otot yang
perkembangannya baru mulai melejit pada awal pubertas. Anak yang berbentuk
endomorfik jaringan lemaknya jauh lebih banyak daripada jaringan otot sedangkan
pada tubuh mesomorfik keadaanya terbalik. Pada bentuk tubuh ektomorfik tidak
terdapat jaringan yang melebihi jaringan lainnya sehingga cenderung tampak
kurus.
f. Gigi
Pada permulaan pubertas,
umumnya seorang anak sudah mempunyai 22 buah gigi tetap. Keempat gigi terakhir,
muncul selama masa remaja. Peningkatan didalam pertumbuhan dan perkembangan
motorik yang muncul pada anak-anak usia sekolah, perkembangan fisik pada
kanak-kanak tengah tidak secepat pada masa awal. Perbedaan yang besar muncul
pada tinggi dan berat.
DAFTAR PUSTAKA
Desmita. 2012. Psikologi
Perkembangan. Bandung: PT Remaja Posdakarya.
Gunarsa. 2008. psikologi perkembangan anak dan remaja. Jakarta: Gunung Mulya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar